Monday 24 August 2015

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Teori akuntansi memiliki kaitan ang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Pengembangan akuntansi sektor publik  dilakukan untuk memperbaiki praktik yang saat ini dilakukan. Hal ini terkait upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliable).
Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan tersebut antara lain :
1.      Objektivitas
Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Sering kali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Manajemen tidak selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder, namun seringkali ia bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder yang lain, misalnya karyawan,investor, kreditor dan masyarakat.

2.      Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun.
3.      Daya Banding
Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda.

4.      Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi,sosial, dan politik serta untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
Permasalahannya adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut. Laporan keuangan mungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk pengambilan keputusan meskipun disajikan lebih awal.



5.       Ekonomis dalam penyajian laporan
Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
6.      Materialitas
Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan.
TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pada dasarnya terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh organisasi sektor publik untuk memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan. Teknik akuntansi keuangan tersebut adalah :
1.      Akuntansi anggaran
Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah untuk menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan,pengendalian,dan akuntabilitas.
Salah satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah bahwa teknik ini sangat komplek. Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun-akun yang ada menunjukkan pendapatan dan biaya aktual, dan anggaran menunjukkan pendapatan dan biaya dianggarkan.

2.      Akuntansi komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran,ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksanakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan.
3.      Akuntansi dana (fund accounting)
Sistem akuntansi dana adalah metoda akuntansi yang menekankan pada pelaporan pemanfaatan dana,bukan pelaporan organisasi itu sendiri. Sistem akuntansi dana dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dibelanjakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Terdapat 2 jenis dana yang digunakan pada organisasi sektor publik, yaitu :
a.       Dana yang dapat dibelanjakan  (expendable fund) , digunakan untuk mencatat nilai aktiva, utang, perubahan aktiva nersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organisasi pemerintah (governmental funds)
b.      Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable fund), untuk mencatat pendapatan, biaya, aktiva, utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis akuntansi dana ini biasanya digunakan pada organisasi bisnis (proprietary funds)

4.      Akuntansi kas
Penerapan akuntansi kas adalah pendapatan dicatat pada saat kas diterima, dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan. Namun, demikian GAAP tidak menganjurkan pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.

5.      Akuntansi akrual
Akuntansi akrual dianggap  lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik.
Pengaplikasian accrual basis dala akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk menentukan cost of services dan charging for services, yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik.
Perbedaan antara akuntansi berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual dapat dilihat sebagai berikut :
a.       Basis kas : penerimaan kas – pengeluaran kas = perubahan kas
b.      Basis akrual : pendapatan (income) – biaya biaya = rugi/laba (surplus/defisit)
c.       Pendapatan (income) : penerimaan kas selama satu periode akuntansi – saldo awal piutang + saldo akhir piutang
d.      Biaya : kas yang telah dibayarkan selama satu periode akuntansi – saldo awal utang + saldo akhir utang.







No comments:

Post a Comment