TEORI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Teori
akuntansi memiliki kaitan ang erat dengan akuntansi keuangan, terutama
pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Pengembangan akuntansi sektor
publik dilakukan untuk memperbaiki
praktik yang saat ini dilakukan. Hal ini terkait upaya meningkatkan kualitas
laporan keuangan sektor publik, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan
informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliable).
Untuk
menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan,
terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi sektor publik.
Hambatan tersebut antara lain :
1.
Objektivitas
Objektivitas
merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan.
Sering kali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya
benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder. Manajemen tidak selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder,
namun seringkali ia bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka dan
mengamankan posisi mereka tanpa memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap
stakeholder yang lain, misalnya karyawan,investor, kreditor dan masyarakat.
2.
Konsistensi
Konsistensi
mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan
laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara
berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan
kinerjanya dari tahun ke tahun.
3.
Daya
Banding
Kendala
daya banding terkait dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan
keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama
akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda.
4.
Tepat
waktu
Laporan
keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi,sosial, dan politik serta untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
Permasalahannya
adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin banyak pula waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut. Laporan keuangan
mungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk pengambilan
keputusan meskipun disajikan lebih awal.
5.
Ekonomis dalam penyajian laporan
Penyajian
laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang dibutuhkan
semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam penyajian
laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
6.
Materialitas
Suatu
informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi
tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
STANDAR
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Standar
akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para
pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik
khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi
sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan.
TEKNIK-TEKNIK
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pada
dasarnya terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh organisasi
sektor publik untuk memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan. Teknik
akuntansi keuangan tersebut adalah :
1.
Akuntansi
anggaran
Teknik
akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry).
Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu
jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah untuk
menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan,pengendalian,dan
akuntabilitas.
Salah
satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah bahwa teknik ini sangat
komplek. Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun-akun yang ada
menunjukkan pendapatan dan biaya aktual, dan anggaran menunjukkan pendapatan
dan biaya dianggarkan.
2.
Akuntansi
komitmen
Akuntansi
komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada
saat order dikeluarkan. Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk
pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran,ia perlu
mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksanakan atau digunakan jika
dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan.
3.
Akuntansi
dana (fund accounting)
Sistem
akuntansi dana adalah metoda akuntansi yang menekankan pada pelaporan
pemanfaatan dana,bukan pelaporan organisasi itu sendiri. Sistem akuntansi dana
dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dibelanjakan untuk tujuan yang telah
ditetapkan.
Terdapat
2 jenis dana yang digunakan pada organisasi sektor publik, yaitu :
a. Dana
yang dapat dibelanjakan (expendable
fund) , digunakan untuk mencatat nilai aktiva, utang, perubahan aktiva nersih,
dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan
mencari laba. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organisasi pemerintah
(governmental funds)
b. Dana
yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable fund), untuk mencatat pendapatan,
biaya, aktiva, utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba.
Jenis akuntansi dana ini biasanya digunakan pada organisasi bisnis (proprietary
funds)
4.
Akuntansi
kas
Penerapan
akuntansi kas adalah pendapatan dicatat pada saat kas diterima, dan pengeluaran
dicatat ketika kas dikeluarkan. Namun, demikian GAAP tidak menganjurkan
pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan kinerja yang
sesungguhnya.
5.
Akuntansi
akrual
Akuntansi
akrual dianggap lebih baik daripada
akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis akrual diyakini dapat menghasilkan
laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih akurat, komprehensif, dan
relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik.
Pengaplikasian
accrual basis dala akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk
menentukan cost of services dan charging for services, yaitu untuk mengetahui
besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta
penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik.
Perbedaan
antara akuntansi berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual dapat dilihat
sebagai berikut :
a. Basis
kas : penerimaan kas – pengeluaran kas = perubahan kas
b. Basis
akrual : pendapatan (income) – biaya biaya = rugi/laba (surplus/defisit)
c. Pendapatan
(income) : penerimaan kas selama satu periode akuntansi – saldo awal piutang +
saldo akhir piutang
d. Biaya
: kas yang telah dibayarkan selama satu periode akuntansi – saldo awal utang +
saldo akhir utang.
No comments:
Post a Comment