Tuesday 25 August 2015

Bab 5. pelaporan segmen, evaluasi pusat investasi dan penetapan harga transfer ( lanjutan )



1.      Pungukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI
Pusat-pusat investasi umumnya berdasarkan pengembalian atas investasi. Ukuran-ukuran lainnya sebagai berikut:
a)      Pengembalian atas investasi
Divisi-divisi yang merupakan pusat investasi akan memiliki laporan laba rugi dan neraca sendiri. Satu cara mengaitkan laba operasi dengan aktiva yang digunakan adalah dengan menghitng pengembalian atas investasi (return on investment –ROI), yaitu laba yang diperoleh untuk setiap dolar investasi. ROI adalah ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi.
Persamaan ROI sebagai berikut:

            ROI = Laba operasi/Aktiva operasi rata-rata

Laba operasi (operating income) mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah, gedung, dan peralatan.
     
      Aktiva perasi rata-rata = (Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir)
                                                                                                2
           Hal yang penting adalah memastikan satu metode diterapkan secara konsisten sepanjang waktu. Hal ini memungkinkan perusahaan, untuk membandingkan ROI antar berbagai divisi sepanjang waktu. Rumus ROI cepat dan mudah digunakan, namun memerinci ROI dalam margin dan rasio-rasio perputaran memberikan informasi tambahan.                   







b)     Margin Perputaran
Cara lain untuk menghitung ROI adalah memisahkan rumusnya (Laba operasi/Aktiva operasi rata-rata) dalam margin dan perputaran.
      ROI = Margin x Perputaran
              = Laba Operasi x             Penjualan 
                  Penjualan         Aktiva oprasi rata-rata


“Penjualan” dalam rumus di atas bisa dihapuskan untuk menghasilkan rumus ROI yang awal, yaitu Laba operasi/Aktiva operasi rata-rata.
Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Hal ini menunjukkan jumlah laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar penjualan. Hal ini menyatakan bagian dari penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba. Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva operasi rata-rata. Perputaran menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap dolar yang diinvestasikan dalam aktiva operasi. Hal ini menunjukkan produktivitas aktiva yang digunakan untuk menghasilkan penjualan.

Keunggulan ROI
      Keuntungan dari penggunaan ROI sebagai berikut:
1)      ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi
2)      ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya
3)      ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi.

Kelemahan Pengukuran ROI
Penekanan yang berlebihan pada ROI dapat menghasilkan pemikiran yang sempit. Dua aspek negatif ROI sebagai berikut:
1)      ROI mengakibatkan fokus yang semit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan profitabilitas keseluran perusahaan.



2)      ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.

2.      Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba Residu dan Nilai Tambah Ekonomi.
Untuk mengatasi kecenderungan ROI untuk investasi yang menguntungkan bagi perusahaan, tetapi menurunkan ROI divisi, beberapa peusahaan telah menerapkan alternatif ukuran kinerja, seperti laba residu. Nilai tambah ekonomi (economic value added-EVA) adalah cara alternative untuk menghitung laba residu yang saat ini digunakan di sejumlah perusahaan.

Laba Residu
Laba residu (residual income) adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian dolar minimum yang diisyaratkan atas aktiva operasi perusahaan.
Laba residu = Laba operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva operasi rata-rata)
Tingkat pengembalian minimum ditentukan perusahaan dan sama dengan hurdle rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol, divisi memperoleh lebih banyak tingkat pengembalian minimum yang diminta (hurdle rate). Jika laba residu kurang dari nol, divisi memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian minimum yang diminta. Akhirnya, laba residu yang sama degan nol menunjukkan divisi memperoleh tetap sama dengan tingkat pengembalian minimum yang diminta.
           
            Keunggulan Laba Residu
Memilih kedua proyek menghasilkan peningkatan laba residu yang terbesar. Penggunaan laba residu mendorong para manajer untuk menerima proyek apa pun yang menghasilkan tingkat di atas minimum.
           








Kelemahan Laba Residu
Laba residu, seperti ROI, bisa mendorong orientasi jangka pendek. Masalah lainnya dengan laba residu tidak seperti ROI, laba residu adalah ukura absolut dari profitabilitas. Jadi, perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda menjadi sulit karena tingkat investasinya bisa berbeda.
Salah satu cara yang memungkinkan untuk mengoreksi kelemahan ini adalah menghitung pengembalian atas investasi dan laba residu, serta menggunakan kedua ukuran tersebut untuk evaluasi kinerja. Kemudian, ROI bisa digunakan untuk perbandingan antardivisi.
           
Nilai Tambah Ekonomi
Cara khusus menghitung laba residu adalah nilai tambah ekonomi. Milai tambah ekonomi (economic value added-EVA) adalah laba bersih (laba operasi dikurangi pajak) dikurangi total biaya modal tahunan.
Pada dasarnya, EVA adalah laba residu dengan biaya modal sama dengan biaya modal aktual dari perusahaan (sebagai gantidari suatu tingkat pengembalia minimum yang diinginkan perusahaan karena alas an lainnya). Jika EVA positif, maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika EVA negatif, maka perusahaan seang menyiapkan modal. EVA membantu perusahaan untuk menentukan apakah uang yang didapatkan lebih besar daripada uang yang digunakan untuk mendapatakan uang tersebut. Dalam jangka panjang, hanya perusahaan-perusahaan yang meghasilkan modal atau kekayaan yang dapat bertahan.
Sebagai suatu bentuk dari laba residu, EVA adalah suatu bentuk satuan dolar, bukan suatu tingkat persentase pengembalian. Akan tetapi, EVA juga menghasilkan tingkat pengembalian seperti ROI, karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian) dengan modal yang dipakai. EVA adalah penekanan pada laba bersih operasi dan biaya actual dari modal. Di pihak lain, secar khusus, pendapatan residual menggunakan tingkat minimum pengembalian yang diharapkan. Para investor menyukai EVA karena menguhubungkan laba dengan jumlah sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
           






            Menghitung EVA
EVA adalah laba bersih atau laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal yang dipakai.  Biaya modal yang dipakai adalah persentase aktual dari biaya modal dikali dengan total modal yang dipakai.
Persamaan EVA sebagai berikut:

EVA = Laba operasi setelah pajak – (Persentase biaya modal aktual x Total modal yang dipakai )

Aspek perilaku EVA
EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya, hal inilah yag menjadi penyebab bahwa EVA tidaklah mencukupi untuk membantu mendorong jenis perilaku yang sesuai dari berbagai divisi dengan menunjukkan penekanan semata-mata pada pendapatan operasi. Di banyak perusahaan, tanggung jawab keputusan investasi terletak pada manajemen perusahaan. Akibatnya, biaya modal diperhitungkan sebgai pengeluaran perusahaan. Jika suatu divisi menumpuk persediaan dan melakukan investasi, biaya pendanaan investasi akan dilaporkan dalam neraca laba rugi perusahaan secara keseluruhan dan tidak diperlihatkan sebagai pengurangan pendapatan operasi divisi. Akibatnya, investasi trlihat seolah-olah bebas biaya bagi divisi.








No comments:

Post a Comment